Maksimumkan Prestasi Jualan Online anda Sepantas Kilat!

Senjata Terunggul yang akan BURU Bakal Pembeli untuk BIZZ ONLINE ANDA

Video Pantas - Bina Website atau Blog Wordpress Anda Dalam Masa 24 Jam

Jimat Lebih 300% Bina Website Anda Sendiri Tanpa Perlu Upah Orang.

Blogspot to Minisite

Panduan menghasilkan minisite, landing page dan squeeze page dengan Blogspot tanpa domain dan web hosting.

Pakej 4 eBook yang akan berkongsi rahsia menjana pendapatan 4 angka sebulan

Rahsia Dominasi Instagram - 'Main' Instagram 1 jam sehari, dan jana pendapatan 4 angka sebulan!.

Video Ebook Rahsia Putu Piring, Putu Bambu dan 10 Aneka Putu Special

Panduan video ebook cara membuat putu piring, putu bambu dan 10 aneka putu special edition. Pakej ini khas untuk buat di rumah dan juga untuk bisnes putu yang sangat lumayan.

Friday, July 24, 2015

Tadabbur Kalamullah Surah At-Tahrim 6

berpuasa

♡Tadabbur Kalamullah  Syawal 1436H♡
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari neraka yang bahan-bahan bakarannya: manusia dan batu (berhala); neraka itu dijaga dan dikawal oleh malaikat-malaikat yang keras kasar (layanannya); mereka tidak menderhaka kepada Allah dalam segala yang diperintahkanNya kepada mereka, dan mereka pula tetap melakukan segala yang diperintahkan" [Surah At-Tahrim 6]

#Ayat ini menunjukkan kewajipan utk memberi perhatian kpd isteri, anak2 dan org2 yg berada di bwh tanggungan, mendidik mereka dan memerintahkan mereka utk taat pd Allah dan Rasul serta melarang mereka drp melakukan maksiat agar kita dan mereka tdk dicampak ke dlm neraka

#Berkata Qatadah:
"Menjaga keluarga drp neraka adalah dgn memerintahkan mereka utk bertakwa kpd Allah dan melarang mereka drp melakukan kemaksiatan kpd Allah, mengatur mereka dgn perintah Allah, memerintahkan mereka melaksanakan perintah Allah dan membantu mereka dlm melaksanakan perintah Allah. Maka jika kamu melihat kemaksiatan yg merupakan larangan Allah maka kamu harus menghentikan dan melarang keluargamu dr kemaksiatan itu" (Tafsir Ibn Kathir)

#Imam al-Alusi berkata: "Menjaga diri dari neraka adalah dgn meninggalkan kemaksiatan2 dan melaksanakan ketaatan2. Sedangkan menjaga keluarga adalah dgn mendorong mereka utk melakukan hal itu dengan nasihat dan ta’dib (hukuman)... Ayat ini dijadikan dalil atas kewajipan seorang lelaki mempelajari kewajipan2 dan mengajarkannya kepada ahli keluarga" [Tafsir al-Alusi, 21/101]

#Sabda Nabi saw:
مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ 
"Perintahkanlah anak-anak kamu solat ketika berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika berumur sepuluh tahun (jika mereka enggan untuk solat) dan pisahkanlah mereka di tempat-tempat tidur mereka masing-masing. [HR al-Hakim, Ahmad dan Abu Dawud]

#Pastikan pakaian, pergaulan dan kehidupan ahli keluarga kita menepati kehendak Islam. Bapa atau suami yg tidak peduli dosa dan maksiat ahli keluarga diharamkan syurga utknya.

#Sabda Nabi saw:
ثلاثةٌ قد حَرّمَ اللهُ - تَبَارَكَ وَتَعَالَى  عليهم الجنةَ : مُدْمِنُ الخمر ، والعاقّ ، والدّيّوثُ الذي يُقِرُّ في أَهْلِهِ الخُبْثَ . رواه أحمد والنسائي
Maksudnya: Tiga golongan yg telah Allah haramkan baginya Syurga: 1. Orang yang ketagih arak, 2. Si penderhaka kepada ibu bapa dan 3. Si Dayus yang membiarkan maksiat dilakukan oleh ahli keluarganya" (Riwayat Ahmad)

#Pernah jg diriwayatkan dalam hadis lain, soalan yg sama dari sahabat tentang siapakah dayus, lalu jawab Nabi:
قالوا يا رسول الله وما الديوث قال من يقر السوء في أهله 
Maksudnya: Apakah dayus itu wahai Rasulullah ? Jawab Nabi saw: "Iaitu seseorang (lelaki) yg membiarkan kejahatan (zina, membuka aurat, bergaul bebas) dilakukan oleh ahlinya (isteri dan keluarganya)"
♡Sama2lah kita jaga diri dan keluarga kita drp dosa dan maksiat yg menyebabkan terjerumus ke dlm neraka, seburuk-buruk tempat tinggal♡
~SELAMAT MENUNAIKAN PUASA 6 HARI DI BULAN SYAWAL~
         -تقبل الله منا ومنكم- 
(Ust naim)

Thursday, July 23, 2015

4 PERBEZAAN ANTARA REZEKI SEBAGAI NIKMAT DAN REZEKI SEBAGAI ISTIDRAJ (FITNAH).

penyakit penawar 


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 
ِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين و على آله وصحبه اجمعين. أما بعد:



4  PERBEZAAN ANTARA RIZKI SEBAGAI NIKMAT DAN RIZKI SEBAGAI ISTIDRAJ (FITNAH).

Dalam kehidupan Ada 2 macam pemberian Allah, yang diberikan kepada manusia.

- Yang pertama pemberian yang berupa NIKMAT yang membawa manusia kepada ketaatan kepada Allah SWT, membuatkan manusia semakin bersyukur serta semakin ingat  Allah SWT.

- Yang kedua adalah pemberian yang membawa manusia makin jauh dan lupa kepada nikmat Allah SWT. Dan nikmat yang menjauhkan kita dengan Allah SWT itu dinamakan ISTIDRAJ.

Pemberian Allah SWT kepada manusia di Dunia ada 2 bentuk:

A. PEMBERIAN ALLAH SWT SEBAGAI NIKMAT.

Nikmat : Karunia Allah yang diberikan kepada hamba-Nya yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, yang dicintai, disayangi & diridhoi-Nya.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah, ayat 150:

فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلِأُتِمَّ نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Ertinya:
“Maka janganlah kamu takut kepada mereka, dan takutlah kepada-Ku. Dan agar Aku sempurnakanlah nikmat-Ku atasmu dan supaya kamu mendapat petunjuk”. (QS. Al-Baqarah : 150).
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa, ayat 69:

وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
Ertinya:
"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya". (QS. An-Nisaa` : 69).
Adapun Tanda - tanda Rizki sebagai Nikmat adalah :
1. Rizki, Kekayaan, Pangkat & Jawatannya digunakan untuk berinfaq & berjihad pada jalan Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah, ayat 20:

الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِندَ اللَّهِ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
Ertinya:
"orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan". (QS. 9. At-Taubah : 20).
2. Semakin bertambah darjat ketaatan & ketaqwaannya,  semakin bertambah nikmat karunia-Nya.
Allah SWT berfirman dalam Surah At-Talaq, ayat 2-3:

ِ وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا ( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا.
Ertinya:
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan untuknya jalan keluar
(dari persoalannya), dan akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkannya”. (QS. At-Talaq :2-3)
3. Rizki sebagai nikmat akan semakin banyak rasa syukur kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Surah Ibrahim, ayat 7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Ertinya:
"Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7).
4. Hamba Allah SWT yang beriman yang diberi nikmat di dunia, maka ia akan diberi nikmat pula di akhirat nanti.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hajj, ayat 56:

الْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ لِّلَّهِ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ
Ertinya:
“Kekuasaan di hari itu ada pada Allah SWT, Dia memberi keputusan diantara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal shalih adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan”. (QS. 22. Al-Hajj : 56).
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman dalam Surah Ath-Thuur, ayat 17:

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَعِيمٍ
Ertinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan", (QS. Ath-Thuur : 17)?
Imam Ibnu Athaillah berkata: 
“Barangsiapa yang dapat merasakan buahnya amal tatkala masih di dunia, maka itu tanda atas adanya diterimanya amal diakhirat nanti”. (AL-Hikam  hal  82).
B. PEMBERIAN ALLAH SWT SEBAGAI ISTIDRAJ.
Rizki Istidroj iaitu Pemberian Allah SWT yang diberikan kepada manusia yang tidak beriman, kafir, munafik, fasik, jahat, ahli maksiat, yang tidak disukai-Nya, dibenci, dilaknat & dimurkai-Nya.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-A'raaf, ayat 182:

وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ
Ertinya:
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui".(QS. Al-A’raaf : 182)
Sesungguhnya Allah membukakan untuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, pintu-pintu rizki dan bebagai macam penghidupan di dunia sehingga mereka terpedaya dengan segala sesuatu yang ada pada mereka, dan mereka berkeyakinan bahwa sesungguhnya mereka berada pada suatu keberuntungan, sebagaimana firman Allah dalam (QS.6. Al-An’aam : 44-45) :
Firman Allah SWT dalam Surah Al-Anaam, ayat 44:

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ
Ertinya:
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, maka Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa”. (QS.Al-An’aam : 44).
Firman Allah dalam Surah Al-Qalam, ayat 44:

فَذَرْنِي وَمَن يُكَذِّبُ بِهَٰذَا الْحَدِيثِ سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ
Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui,l". (QS. 68 Al-Qolam : 44-45).
Rasulullah SAW bersabda: 
“Apabila kamu melihat Allah memberi seorang hamba apa yang diinginkannya, padahal hamba itu selalu berbuat maksiat, maka sesungguhnya itu adalah istidraj dari Allah untuknya”. (HR. Ahmad dan Thabrani).
Adapun Tanda - tanda Rizki Istidraj adalah:
1. Rizki, Kekayaan, Pangkat & Jawatannya digunakan untuk Menghalangi Manusia dari Jalan Allah SWT:
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Anfal, ayat 36:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَن سَبِيلِ اللَّهِ فَسَيُنفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ
Ertinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah SWT. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan". (QS. 8 Al-Anfaal : 36).
2. Rizki, Kekayaan, Pangkat & Jawatannya Adalah bahagian dari Proses menuju Azab Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah, ayat 55:

فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُم بِهَا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُون.َ
Ertinya:
“Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda & anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir”. (QS. 9. At-Taubah : 55).
Allah SWT berfirman dalam Surah Mukmin, ayat 4:

مَا يُجَادِلُ فِي آيَاتِ اللَّهِ إِلَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَا يَغْرُرْكَ تَقَلُّبُهُمْ فِي الْبِلَادِ
Ertinya:
“Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah SWT, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah bolak-baliknya mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain membuatmu terpedaya” (QS. 40 Al-Mukmin : 4)
3. semakin bertambah Kekayaan & Kesenangan Duniawinya,  Semakin bertambah banyak Kemaksiatan & Kekafirannya.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-A'raf, ayat 96:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُون.َ
Ertinya:
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya".
Imam Abu Laist as-Samarkand berkata:
“Apabila kamu melihat orang yang Allah berikan apa saja yang ia sukai sedangkan ia terus-menerus di dalam kemaksiatannya, maka ketahuilah bahwa itu adalah istidroj” (Tanbihul Ghaafiliin hal 93)
4. Orang yang mensapat istidraj di dunia, maka di akhirat bahagiannya adalah Siksa yang Abadi.
Allah SWT berfirman dalam Surah Ali-Imran, ayat 10:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَن تُغْنِيَ عَنْهُمْ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُم مِّنَ اللَّهِ شَيْئًا وَأُولَٰئِكَ هُمْ وَقُودُ النَّارِ
Ertinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa) 
Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka". (QS. 3 Ali Imran : 1
Semoga di dalam kehidupan dunia yang fana ini,  Allah SWT memberikan kepada kita karunia NIKMAT yang sebenar yang akan membawa kita untuk selalu mengingat dan bersyukur kepada Allah SWT dan bukannya ISTIDRAJ.
Ya Allah jadikanlah rizki yang Engkau anugerahkan kepada kami sebagai nikmat dari-Mu dan jangan Engkau berikan rizki kepada kami sebagai Istidraj dan fitnah. Mudah-Mudahan rizki tersebut akan menjadi perantara kebahagiaan hidup kami di dunia dan di akhirat.  Aamiinn Yaa Robbal 'Aalamiin 

Wallahu A'lam.

 (Ustaz Sihabuddin Muhaemin)

Malaikat Yang Menjaga Pintu Langit

Mu'adz bin Jabal ra

Ibnu Mubarak mengatakan bahawa Khalid bin Ma'dan berkata kepada sahabat Mu'adz bin Jabal ra, "Ceritakanlah satu hadis yang kau dengar dari Rasulullah saw, yang kau menghafalnya dan setiap hari kau mengingatnya lantaran sebab sangat keras, halus dan dalamnya makna hadis tersebut. Hadis manakah yang menurut pendapatmu paling penting ?"
Mu'adz menjawab, "Baiklah, akan kuceritakan: " Sesaat kemudian, ia pun menangis hingga lama sekali, lalu ia bertutur, "Hmm, sungguh rindu sangat hati ini kepada Rasulullah saw, ingin rasanya segera bersua dengan baginda.."
Ia melanjutkan, "Suatu saat aku menghadap Rasulullah saw. Baginda saw menunggangi seekor unta dan menyuruhku naik dibelakangnya, maka berangkatlah kami dengan unta tersebut. Kemudian bginda saw menengadahkan wajahnya ke langit, dan berdoa, "Puji syukur kehadirat Allah, Yang Maha Berkehendak kepada makhluqNya menurut kehendakNya."
Kemudian Baginda saw berkata, "Sekarang aku akan mengisahkan satu cerita kepadamu yang apabila engkau hafalkan, akan berguna bagimu, tapi kalau engkau lupakan, engkau tidak akan mempunyai hujah kelak di hadapan Allah swt."

"Hai, Mu'adz! Allah menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Pada setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu, dan tiap-tiap pintu langit itu dijaga oleh malaikat penjaga pintu sesuai kadar pintu dan keagungannya.
Maka, Malaikat Hafazhah (malaikat yang memelihara dan mencatat amal seseorang) naik ke langit dengan membawa amal seseorang yang cahayanya bersinar-sinar bagaikan cahaya matahari. Ia, yang menganggap amal orang tersebut banyak, memuji amalan orang itu tetapi sampai di pintu langit pertama, berkata malaikat penjaga pintu langit itu kepada malaikat hafazhah, "Tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, aku ini penjaga tukang pengumpat, aku diperintahkan untuk tidak menerima masuk tukang mengumpat orang lain. Jangan sampai amal ini melewatiku untuk mencapai langit berikutnya."
Keesokan harinya, ada lagi malaikat hafazhah yang naik ke langit dengan membawa amal soleh seorang lainnya yang cahayanya berkilauan. Ia juga memujinya lantaran begitu banyaknya amal tersebut. Namun malaikat di langit kedua mengatakan, "Berhentilah dan tamparkan amal ini ke wajah pemiliknya sebab dengan amalnya itu dia mengharap keduniaan. Allah memerintahkanku untuk menahan amal seperti ini jangan sampai lewat hingga hari berikutnya." Maka seluruh malaikat pun melaknat orang tersebut sampai keesokan hari.
Kemudian ada lagi malaikat hafazhah yang naik ke langit dengan membawa amal hamba Allah yang sangat memuaskan, dipenuhi amal sedekah, puasa dan bermacam-macam kebaikan yang dianggap malaikat hafazhah sangat banyak dan terpuji. Namun saat sampai di langit ketiga berkata malaikat penjaga pintu langit yang ketiga, "Tamparkanlah amal-amal ini ke wajah pemiliknya, aku malaikat penjaga orang yang sombong. Allah memerintahkanku untuk tidak menerima orang sombong masuk. Jangan sampai amal ini melewatiku untuk mencapai langit berikutnya. Salahnya sendiri ia menyombongkan dirinya di tengah-tengah orang lain.
Kemudian ada lagi malaikat hafazhah yang naik ke langit keempat, membawa amal seorang yang bersinar bagaikan bintang yang paling besar, suaranya bergemuruh, penuh dengan tasbih, puasa, solat, telah menunaikan haji dan umrah. Tapi, ketika sampai di langit keempat, malaikat penjaga pintu langit keempat mengatakan kepada malaikat hafazhah, "Berhentilah, jangan dilanjutkan. Tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, aku ini penjaga orang-orang yang suka ujub (membanggakan diri). Aku diperintahkan untuk tidak menerima masuk amal tukang ujub. Jangan sampai amal itu melewatiku untuk mencapai langit yang berikutnya, sebab bila orang ini beramal selalu ujub.
Kemudian naik lagi malaikat hafazhah ke langit kelima, membawa amal hamba yang diarak bagaikan pengantin wanita diiring kepada suaminya, amal yang begitu bagus, seperti amal jihad, ibadah haji, ibadah umrah. Cahaya amal itu bagaikan matahari. Namun, begitu sampai di langit kelima, berkata malaikat penjaga pintu langit kelima, "Aku ini penjaga sifat hasud (dengki, iri hati). Pemilik amal ini, yang amalnya sedemikian bagus, suka hasad kepada orang lain atas kenikmatan yang Allah berikan kepadanya. Sungguh ia benci kepada apa yang diredhai Allah swt. Saya diperintahkan agar tidak membiarkan amal orang seperti ini untuk melewati pintuku menuju pintu selanjutnya.."
Kemudian ada lagi malaikat hafazhah naik dengan membawa amal lain berupa wudu' yang sempurna, solat yang banyak, puasa, haji, dan umrah. Tapi saat ia sampai di langit keenam, malaikat penjaga pintu ini mengatakan, "Aku ini malaikat penjaga rahmat. Amal yang seolah-olah bagus ini, tamparkanlah ke wajah pemiliknya. Salah sendiri ia tidak pernah mengasihi orang. Apabila ada orang lain yang mendapat musibah, ia merasa senang. Aku diperintahkan agar amal seperti ini tidak melewatiku hingga dapat sampai pada pintu berikutnya."
Kemudian ada lagi malaikat hafazhah naik ke langit ketujuh dengan membawa amal seorang hamba berupa bermacam-macam sedekah, puasa, solat, jihad, dan wara'a. Suaranya pun bergemuruh bagaikan guruh. Cahayanya bagaikan malaikat. Namun tatkala sampai di langit yang ketujuh, malaikat penjaga langit ketujuh mengatakan, "Aku ini penjaga sum'at (ingin terkenal / Riya). Sesungguhnya orang ini ingin dikenal dalam kumpulan, kumpulan, selalu ingin terlihat lebih unggul disaat berkumpul dan ingin mendapatkan pengaruh dari para pemimpin.. Allah memerintahkanku agar amalnya itu tidak sampai melewatiku. Setiap amal orang yang tidak kerana Allah, itulah yang disebut Riya. Allah tak akan menerima amal orang riya."
Kemudian ada lagi malaikat hafazhah naik membawa amal seorang hamba solat, zakat, puasa, haji, umrah, akhlak yang baik, pendiam, tidak banyak bicara, zikir kepada Allah. Amalnya itu diiringi para malaikat hingga langit ketujuh, bahkan sampai menerobos memasuki hijab-hijab dan sampailah kehadirat Allah. Para malaikat itu berdiri dihadapan Allah. Semua menyaksikan bahawa amal ini adalah amal yang soleh dan ikhlas kerana Allah swt.

Namun Allah berfirman, " Kalian adalah hafazhah, pencatat amal-amal hambaKu. Sedangkan Akulah yang mengintip hatinya. Amal ini tidak keranaKu. yang dimaksud oleh si pemilik amal ini bukanlah Aku. Amal ini tidak diikhlaskan demi Aku. Aku lebih mengetahui dari kalian apa yang dimaksud olehnya dengan amalan itu. Aku laknat dia, kerana menipu orang lain, dan juga menipu kalian (para malaikat hafazhah). tapi Aku takkan tertipu olehnya.
Aku ini yang paling tahu akan hal-hal yang ghaib. Akulah yang melihat isi hatinya, dan tidak akan samar kepadaKu setiap apapun yang samar. Tidak akan tersembunyi bagiKu setiap apapun yang tersembunyi. PengetahuanKu atas apa yang telah terjadi sama dengan pengetahuanKu akan apa yang akan terjadi. PengetahuanKu atas apa yang telah berlalu sama dengan pengetahuanKu atas apa yagn akan datang. PengetahuanKu kepada orang terdahulu sebagaimana pengetahuanKu kepada orang yang kemudian. Aku lebih tahu atas apapun yang tersamar daripada rahasia. Bagaimana amal hambaKu menipuKu. Dia boleh menipu makhluk-makhluk yang tidak tahu, sedangkan Aku ini Yang Mengetahui hal-hal yang ghaib. LaknatKu tetap kepadanya.

Tujuh malaikat hafazhah yang ada pada saat itu dan 3000 malaikat lain yang mengiringinya membalas, "Wahai Tuhan kami, dengan demikian tetaplah laknatMu dan laknat kami kepadanya." Maka, semua yang ada di langit pun mengatakan, "Tetapkanlah laknat Allah dan laknat mereka yang melaknat kepadanya."
Mu'adz pun kemudian menangis terisak-isak dan berkata, "Ya Rasulullah, bagaimana bisa aku selamat dari apa yang baru engkau ceritakan itu.?"
Rasulullah saw menjawab, "Wahai Mu'adz, ikutilah nabimu dalam hal keyakinan.!"
Mu'adz berkata lagi, 'Wahai Tuan, engkau adalah Rasulullah sedangkan aku ini hanyalah si Mu'adz bin Jabal, bagaimana aku dapat selamat dan terlepas dari bahaya tersebut?"
Rasulullah saw bersabda, "Seandainya dalam amalmu ada kelengahan, tahanlah mulutmu, jangan sampai menjelekkan orang lain dan juga saudara-saudaramu sesama ulama. Apabila engkau hendak menjelekkan orang lain, ingatlah pada dirimu sendiri. Sebagaimana engkau tahu dirimu pun penuh dengan aib. Jangan membersihkan dirimu dengan menjelekkan orang lain. Jangan mengangkat dirimu sendiri dengan menekan orang lain.
Jangan Riya dengan amalmu agar diketahui orang lain. Janganlah termasuk golongan orang yang mementingkan dunia dengan melupakan akhirat. Kamu jangan berbisik-bisik dengan seseorang padahal disebelahmu ada orang lain yang tidak diajak berbisik.
Jangan takabur kepada orang lain, nanti akan luput bagimu kebaikan dunia dan akhirat. Jangan berkata kasar dalam suatu majlis dengan maksud supaya orang takut akan keburukan akhlaqmu itu. Jangan mengungkit apabila berbuat kebaikan.
Jangan mengata (peribadi) orang lain dengan mulutmu, kelak kamu akan dirobek oleh anjing neraka Jahannam, sebagaimana firman Allah, "Wannaasyithaati nasythaa." (Di neraka itu ada anjing perobek badan-badan manusia, yang mengoyak-ngoyak daging dari tulangnya.)
Aku (Mu'adz) berkata, "Ya Rasulullah, siapa yang kuat menanggung penderitaan semacam ini?"
Jawab Rasulullah saw, "Wahai Mu'adz, yang kuceritakan tadi itu akan mudah bagi mereka yang dimudahkan oleh Allah swt. Cukup untuk mendapatkan semua itu, engkau menyayangi orang lain sebagaimana engkau menyayangi dirimu sendiri, dan membenci sesuatu terjadi kepada orang lain apa-apa yang engkau benci bila sesuatu itu terjadi kepadamu.
Apabila seperti itu, engkau akan selamat, terhindar dari penderitaan itu."
Khalid bin Ma'dan (yang meriwayatkan hadits itu dari Mu'adz ra) mengatakan, "Mu'adz sering membaca hadis ini sebagaimana seringnya ia membaca Al-Qur'an, mempelajari hadis ini sebagaimana ia mempelajari Al-Qur'an dalam majlisnya."

Tadabbur Kalamullah 7 Syawal 1436H







لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ ۚ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا
"Allah tidak suka kepada perkataan-perkataan buruk yang dikatakan dengan berterus-terang (untuk mendedahkan kejahatan orang); kecuali oleh orang yang dianiayakan. Dan (ingatlah) Allah sentiasa Mendengar, lagi Maha Mengetahui" [Surah An-Nisak 148]

#Ayat ini menegaskan bhw kata2 yg buruk tidak disukai Allah swt. Jika Allah tidak suka bererti Allah tidak meredhai atau menjauhkan dari rahmatNya. 
#Namun ada mufassir yg berpendapat, termasuk di dlm larangan ini ialah dilarang mendoakan celaka atau keburukan pd orang lain. 
#Yg disukai oleh Allah hanyalah kata2 yg sopan, yg indah, tdk menyinggung perasaan, yg tdk merosakkan akhlak.
# Perkataan إِلَّا مَنْ ظُلِمَ (kecuali dari orang yg dizalimi), merupakan pengecualian, atau rukhsah bagi yg teraniaya/dianiaya.
#Jika perkataan buruk atau doa keburukan itu disampaikan oleh orang yg teraniaya/org yg di zalimi, maka tidak dibenci olehNya bahkan akan dimakbulkan olehNya.

#Rasulullah saw bersabda:
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَاب
"Takutlah kamu pada doa orang yg teraniaya, krn tidak ada penghalang antaranya dengan Allah swt". (HR al-Bukhari&Muslim)
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ مُسْتَجَابَة
"Takutlah kamu doa orang yg teraniaya, krn sungguh doanya akan dikabulkan" (HR al-Bukhari)
#Sesungguhnya Allah mengetahui apa yg dilakukan oleh manusia samada baik atau buruk walaupun dilakukan secara sembunyi. Allah juga tahu siapa yg zalim, siapa pula yg dizalimi, siapa yg berhak mengungkapkan keburukan, siapa pula yg tidak berhak.
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
"Dan orang-orang yang mengganggu serta menyakiti orang-orang lelaki yang beriman dan orang-orang perempuan yang beriman dengan perkataan atau perbuatan yang tidak tepat dengan sesuatu kesalahan yang dilakukannya, maka sesungguhnya mereka telah memikul kesalahan menuduh secara dusta, dan berbuat dosa yang amat nyata" [Surah Al-Ahzab 58]

♡Berhati-hatilah kita dlm segala ucapan, perbuatan dan tindakan. Semoga Allah swt sentiasa pelihara kita drp terjebak dgn dosa dan kemurkaanNya♡
~SELAMAT MENUNAIKAN PUASA 6 HARI DI BULAN SYAWAL~

Memahami dan Mengurus Takdir

Berharap dan bergantung hanya kepada Allah SWT


Isteri Sebak Bila Tahu Kenapa Suaminya Minta Hari-Hari Dia Masak


Setiap kali pulang ke rumah, suamiku pasti membawa sekali buah tangan bersamanya. Kadang-kadang, dia membawa pulang roti. Kadang-kadang pisang goreng. Dan kadang-kadang buah cempedak. Senang cerita, memang tak miss lah hari-hari dia bersama buah tangan untuk kami.
Dan, setiap kali pulang juga, dia pasti meminta aku menghidangkan nasi untuknya. Lapar katanya...
Suatu hari, sedang dia berselera menghadap hidangan, ringan mulut aku ingin bertanya sesuatu kepadanya...
''Hmm... Abang. Saya nak tanya something kat Abang ni...''
''Ya sayang... Apa dia? Tanyalah... '' jawab dia dengan mulut dipenuhi nasi dan ulam.
''Tengahari, Abang memang tak makan kat ofis ke...?? '' soalku lembut.
''Ermm tak. Kenapa sayang??? '' pendek dan ringkas jawapan dia.
''Takdelah. Saya tengok abang hari-hari minta saya masak. Kalau boleh, saya nak juga berehat sehari dua. Kalau abang dah makan, untuk makan malam bolehlah saya masak ringan-ringan. Penatlah bang...
''Dengan si kenit ni yang tak duduk diam, rumah yang bersepah, kain baju berbakul-bakul yang nak kena basuh, jemur dan lipat... saya kadang-kadang stress...''
Satu-satu aku susun perkataan ini agar dia tidak terasa. Ustaz pun ada cakap, tugas memasak tu bukan tugas isteri tapi adalah tugas suami. Jadi, tak salah rasanya aku meluahkan perasaan. Lagi pun, aku minta tak masak je. Tugas-tugas lain aku buat. Harap sangat dia faham.
Dia memberhentikan kunyahannya. Lantas, saki-baki nasi yang masih tersisa, ditelannya terus. Kali ini, dia fokus dan tepat memandang mataku. Sebelum dia berbicara, secangkir senyuman dia hadiahkan untukku. Manis...
''Sayang, abang minta maaf kerana menyusahkan sayang. Abang tak tahu sayang penat. Kalau abang tahu, abang takkan minta sayang masak...''
Dia berhenti seketika mengambil nafas lalu menyambungnya kembali...
''Hmm... Ada 3 perkara yang abang rasa sayang perlu tahu kenapa abang tak makan tengahari...''
3 perkara? Apakah ia? Dalam debaran aku menanti dia memberitahu 'rahsia' tersebut.
''Pertamanya ialah kerana... Abang rindu nak makan masakan dari hasil air tangan isteri abang. Masakan sayang sedap. Tiada kedai yang mampu menyaingi kesedapan masakan sayang... ''
Allah... aku tersentap. Begitu mulianya hatimu wahai suami. Bersalah pulak aku rasa... dek kerana menyuarakan perasaan penat yang tak seberapa tadi. Belum sempat aku meminta maaf, dia menyambung lagi...
''Kedua... kalau abang makan tengahari, kenyang itu akan sampai ke malam. Jadi, bila pulang ke rumah, abang mungkin takkan makan lagi. Untuk tidak mengecewakan sayang, abang sanggup berlapar pada tengahari untuk makan masakan isteri tercinta abang ni...''
Saat itu, aku dah hampir tewas. Tewas dengan air mata yang ingin berlumba-lumba keluar dari bingkisan kelopak ini. Namun aku cuba menahannya sehingga perkara ketiga diberitahu suami...
''Dan ketiga ialah kerana abang tak ada duit. Duit makan tengahari abang, abang simpan. Abang simpan untuk belikan sayang dan Una 'hadiah' ketika mana abang pulang di waktu petang...''
Kala itu aku terus menerpa ke arah suamiku. Tangannya yang masih basah dengan kuah aku capai lantas ku cium memohon kemaafan darinya. Berdosanya aku...
''Takpe... Sayang tak buat salah pun dengan abang. Abang yang salah kerana menyerahkan tanggungjawab memasak kepada sayang. Besok In syaa Allah, abang masak sendiri k. Dah... jangan nangis...'' Sebak suaranya sambil memujuk aku.
Dalam esak tangisan ku itu, aku menggeleng-gelengkan kepala. Tak sanggup aku mengiyakan permintaannya. Dia yang seharian penat bekerja dan 'berpuasa' tak sepatutnya aku layan sebegitu rupa. Oh Allah... Ampuni aku dan rahmatilah suamiku...

Sebagai renungan bersama. Semoga kita sama-sama dapat muhasabah diri.
Untuk para isteri terutama suri rumah sepenuh masa. Ketahuilah bahawa kesemua 4 orang ketua wanita syurga adalah suri rumah sepenuh masa.

Sunday, July 19, 2015

Wahai Hati Tenanglah - Mencari Sakinah

Semoga menjadi penawar hati dan pembimbing mencari redho Allah SWT.