السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
ِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
الحمد
لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين و على آله وصحبه
اجمعين. أما بعد:
4 PERBEZAAN ANTARA RIZKI
SEBAGAI NIKMAT DAN RIZKI SEBAGAI ISTIDRAJ (FITNAH).
Dalam
kehidupan Ada 2
macam pemberian Allah, yang diberikan kepada manusia.
-
Yang pertama pemberian yang berupa NIKMAT yang membawa manusia kepada ketaatan
kepada Allah SWT, membuatkan manusia semakin bersyukur serta semakin
ingat Allah SWT.
-
Yang kedua adalah pemberian yang membawa manusia makin jauh dan lupa kepada
nikmat Allah SWT. Dan nikmat yang menjauhkan kita dengan Allah SWT itu
dinamakan ISTIDRAJ.
Pemberian
Allah SWT kepada manusia di Dunia ada 2 bentuk:
A.
PEMBERIAN ALLAH SWT SEBAGAI NIKMAT.
Nikmat
: Karunia Allah yang diberikan kepada hamba-Nya yang beriman, bertaqwa,
berakhlak mulia, yang dicintai, disayangi & diridhoi-Nya.
Allah
SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah, ayat 150:
فَلَا
تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلِأُتِمَّ نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ
تَهْتَدُونَ
Ertinya:
“Maka janganlah kamu takut kepada mereka, dan takutlah kepada-Ku. Dan agar Aku sempurnakanlah nikmat-Ku atasmu dan supaya kamu mendapat petunjuk”. (QS. Al-Baqarah : 150).
“Maka janganlah kamu takut kepada mereka, dan takutlah kepada-Ku. Dan agar Aku sempurnakanlah nikmat-Ku atasmu dan supaya kamu mendapat petunjuk”. (QS. Al-Baqarah : 150).
Dalam
ayat yang lain Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa, ayat 69:
وَمَن
يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ
عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ
وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
Ertinya:
"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya". (QS. An-Nisaa` : 69).
"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya". (QS. An-Nisaa` : 69).
Adapun
Tanda - tanda Rizki sebagai Nikmat adalah :
1. Rizki, Kekayaan, Pangkat & Jawatannya digunakan untuk
berinfaq & berjihad pada jalan Allah SWT.
Allah
SWT berfirman dalam Surah At-Taubah, ayat 20:
الَّذِينَ
آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ
وَأَنفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِندَ اللَّهِ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
Ertinya:
"orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan". (QS. 9. At-Taubah : 20).
"orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan". (QS. 9. At-Taubah : 20).
2.
Semakin bertambah darjat ketaatan & ketaqwaannya, semakin bertambah
nikmat karunia-Nya.
Allah
SWT berfirman dalam Surah At-Talaq, ayat 2-3:
ِ
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا ( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا
يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ
بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا.
Ertinya:
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan untuknya jalan keluar
(dari persoalannya), dan akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkannya”. (QS. At-Talaq :2-3)
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan untuknya jalan keluar
(dari persoalannya), dan akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkannya”. (QS. At-Talaq :2-3)
3.
Rizki sebagai nikmat akan semakin banyak rasa syukur kepada Allah SWT.
Allah
SWT berfirman dalam Surah Ibrahim, ayat 7:
وَإِذْ
تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ
عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Ertinya:
"Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7).
"Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7).
4.
Hamba Allah SWT yang beriman yang diberi nikmat di dunia, maka ia akan diberi
nikmat pula di akhirat nanti.
Allah
SWT berfirman dalam Surah Al-Hajj, ayat 56:
الْمُلْكُ
يَوْمَئِذٍ لِّلَّهِ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ
Ertinya:
“Kekuasaan di hari itu ada pada Allah SWT, Dia memberi keputusan diantara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal shalih adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan”. (QS. 22. Al-Hajj : 56).
“Kekuasaan di hari itu ada pada Allah SWT, Dia memberi keputusan diantara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal shalih adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan”. (QS. 22. Al-Hajj : 56).
Dalam
ayat yang lain Allah SWT berfirman dalam Surah Ath-Thuur, ayat 17:
إِنَّ
الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَعِيمٍ
Ertinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan", (QS. Ath-Thuur : 17)?
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan", (QS. Ath-Thuur : 17)?
Imam
Ibnu Athaillah berkata:
“Barangsiapa yang dapat merasakan buahnya amal tatkala masih di dunia, maka itu tanda atas adanya diterimanya amal diakhirat nanti”. (AL-Hikam hal 82).
“Barangsiapa yang dapat merasakan buahnya amal tatkala masih di dunia, maka itu tanda atas adanya diterimanya amal diakhirat nanti”. (AL-Hikam hal 82).
B.
PEMBERIAN ALLAH SWT SEBAGAI ISTIDRAJ.
Rizki
Istidroj iaitu Pemberian Allah SWT yang diberikan kepada manusia yang tidak
beriman, kafir, munafik, fasik, jahat, ahli maksiat, yang tidak disukai-Nya,
dibenci, dilaknat & dimurkai-Nya.
Allah
SWT berfirman dalam Surah Al-A'raaf, ayat 182:
وَالَّذِينَ
كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ
Ertinya:
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui".(QS. Al-A’raaf : 182)
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui".(QS. Al-A’raaf : 182)
Sesungguhnya
Allah membukakan untuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah,
pintu-pintu rizki dan bebagai macam penghidupan di dunia sehingga mereka
terpedaya dengan segala sesuatu yang ada pada mereka, dan mereka berkeyakinan
bahwa sesungguhnya mereka berada pada suatu keberuntungan, sebagaimana firman
Allah dalam (QS.6. Al-An’aam : 44-45) :
Firman
Allah SWT dalam Surah Al-Anaam, ayat 44:
فَلَمَّا
نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ
إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ
Ertinya:
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, maka Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa”. (QS.Al-An’aam : 44).
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, maka Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa”. (QS.Al-An’aam : 44).
Firman
Allah dalam Surah Al-Qalam, ayat 44:
فَذَرْنِي
وَمَن يُكَذِّبُ بِهَٰذَا الْحَدِيثِ سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا
يَعْلَمُونَ
Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang
mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan
berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka
ketahui,l". (QS. 68 Al-Qolam : 44-45).
Rasulullah
SAW bersabda:
“Apabila kamu melihat Allah memberi seorang hamba apa yang diinginkannya, padahal hamba itu selalu berbuat maksiat, maka sesungguhnya itu adalah istidraj dari Allah untuknya”. (HR. Ahmad dan Thabrani).
“Apabila kamu melihat Allah memberi seorang hamba apa yang diinginkannya, padahal hamba itu selalu berbuat maksiat, maka sesungguhnya itu adalah istidraj dari Allah untuknya”. (HR. Ahmad dan Thabrani).
Adapun
Tanda - tanda Rizki Istidraj adalah:
1.
Rizki, Kekayaan, Pangkat & Jawatannya digunakan untuk Menghalangi Manusia dari
Jalan Allah SWT:
Allah
SWT berfirman dalam Surah Al-Anfal, ayat 36:
إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَن سَبِيلِ اللَّهِ
فَسَيُنفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ
وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ
Ertinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah SWT. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan". (QS. 8 Al-Anfaal : 36).
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah SWT. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan". (QS. 8 Al-Anfaal : 36).
2.
Rizki, Kekayaan, Pangkat & Jawatannya Adalah bahagian dari Proses menuju
Azab Allah SWT.
Allah
SWT berfirman dalam Surah At-Taubah, ayat 55:
فَلَا
تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ
لِيُعَذِّبَهُم بِهَا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنفُسُهُمْ وَهُمْ
كَافِرُون.َ
Ertinya:
“Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda & anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir”. (QS. 9. At-Taubah : 55).
“Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda & anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir”. (QS. 9. At-Taubah : 55).
Allah
SWT berfirman dalam Surah Mukmin, ayat 4:
مَا
يُجَادِلُ فِي آيَاتِ اللَّهِ إِلَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَا يَغْرُرْكَ
تَقَلُّبُهُمْ فِي الْبِلَادِ
Ertinya:
“Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah SWT, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah bolak-baliknya mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain membuatmu terpedaya” (QS. 40 Al-Mukmin : 4)
“Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah SWT, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah bolak-baliknya mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain membuatmu terpedaya” (QS. 40 Al-Mukmin : 4)
3.
semakin bertambah Kekayaan & Kesenangan Duniawinya, Semakin bertambah
banyak Kemaksiatan & Kekafirannya.
Allah
SWT berfirman dalam Surah Al-A'raf, ayat 96:
وَلَوْ
أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ
مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا
يَكْسِبُون.َ
Ertinya:
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya".
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya".
Imam
Abu Laist as-Samarkand berkata:
“Apabila kamu melihat orang yang Allah berikan apa saja yang ia sukai sedangkan ia terus-menerus di dalam kemaksiatannya, maka ketahuilah bahwa itu adalah istidroj” (Tanbihul Ghaafiliin hal 93)
“Apabila kamu melihat orang yang Allah berikan apa saja yang ia sukai sedangkan ia terus-menerus di dalam kemaksiatannya, maka ketahuilah bahwa itu adalah istidroj” (Tanbihul Ghaafiliin hal 93)
4. Orang yang mensapat istidraj di dunia, maka di akhirat
bahagiannya adalah Siksa yang Abadi.
Allah
SWT berfirman dalam Surah Ali-Imran, ayat 10:
إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا لَن تُغْنِيَ عَنْهُمْ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُم مِّنَ
اللَّهِ شَيْئًا وَأُولَٰئِكَ هُمْ وَقُودُ النَّارِ
Ertinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa)
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa)
Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah
bahan bakar api neraka". (QS. 3 Ali Imran : 1
Semoga
di dalam kehidupan dunia yang fana ini, Allah SWT memberikan kepada kita
karunia NIKMAT yang sebenar yang akan membawa kita untuk selalu mengingat dan
bersyukur kepada Allah SWT dan bukannya ISTIDRAJ.
Ya
Allah jadikanlah rizki yang Engkau anugerahkan kepada kami sebagai nikmat
dari-Mu dan jangan Engkau berikan rizki kepada kami sebagai Istidraj dan
fitnah. Mudah-Mudahan rizki tersebut akan menjadi perantara kebahagiaan hidup
kami di dunia dan di akhirat. Aamiinn Yaa Robbal 'Aalamiin
Wallahu
A'lam.
(Ustaz Sihabuddin Muhaemin)